Mengatasi Nyeri Saat Persalinan

>> Rabu, 24 Maret 2010

Saat seseorang hamil pasti para calon ibu merasa tidak sabar untuk menunggu saat-saat kelahiran sang buah hati. Tapi mendekati hari saat melahirkan biasanya para ibu kadang menjadi khawatir, takut bahkan tak jarang menjadi stress karena terbayang sakitnya saat melahirkan. Selain karena khawatir akan keselamatan sang jabang bayi dan dirinya sendiri.
Oleh karena itulah disini saya coba membagikan sedikit tips tentang mengurangi rasa saikt pada proses persalinan yang saya ambilkan dari berbagai sumber. Tentunya yang akan dibahas adalah mengurangi rasa nyeri proses persalinan yang normal.

METODE PEREDA NYERI ALAMI PERSALINAN
Selain metode pereda nyeri dengan obat, dikenal pula metode pereda nyeri alami. Prinsipnya tetap sama, yaitu mengurangi ketegangan ibu sehingga bisa merasa nyaman dan relaks menghadapi persalinan. Metode ini juga bisa meningkatkan stamina untuk mengatasi rasa nyeri dan tidak berdampak pada bayi yang dilahirkan. Metode pereda nyeri alami bisa digabungkan dengan metode pereda nyeri dengan obat. Bila ingin menggunakannya, ada baiknya mendiskusikan terlebih dulu dengan dokter jauh-jauh hari sebelum menghadapi persalinan agar segala sesuatunya bisa dipersiapkan terlebih dahulu termasuk keamanan dari metode tersebut untuk pasien. Metode ini bisa dilakukan sendiri atau bersama pasangan.
 
Metode Panas-Dingin
Metode ini memang tak menghilangkan keseluruhan nyeri akan tetapi setidaknya memberikan rasa nyaman. Caranya adalah dengan menggunakan botol air panas yang dibungkus handuk dan dicelup ke dalam air dingin kemudian ditempelkan di punggung, cara ini bisa mengurangi pegal di punggung dan kram . Menaruh handuk dingin di wajah juga bisa mengurangi ketegangan.

Metode Persalinan Dalam Air
Dengan memanfaatkan air hangat bersuhu 36 – 37 ºC tubuh Anda akan nyaman menjelang persalinan. Melahirkan di dalam air juga mengurangi kemungkinan terjadinya robekan karena berendam di air akan membuat vagina menjadi lebih elastis. 
Teorinya adalah tubuh akan terasa rileks berkat kehangatan air yang membantu pembuluh darah untuk melebar sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Kenyataannya: tidak semua rumah sakit bersalin menyediakan fasilitas bath tub di kamar mandinya atau water birth yang diyakini bisa mengurangi nyeri dan membuat ibu lebih nyaman. Air juga menyangga tubuh dan bisa mempercepat persalinan yang lambat.

Metode Bergerak Aktif (bersalin secara aktif).
Teruslah bergerak agar sirkulasi darah meningkat, nyeri punggung berkurang, dan perhatian teralih dari rasa nyeri. Cobalah berbagai posisi persalinan, gunakan bantal untuk menyangga sampai diperoleh posisi paling nyaman. Ini adalah cara persalinan yang memberi kesempatan kepada Anda untuk leluasa bergerak dengan aktif agar ‘menemukan’ posisi yang paling nyaman selama proses persalinan.
Teorinya: karena berhasil menemukan posisi-posisi paling nyaman, maka Anda juga menemukan posisi yang paling minimal terasa sakitnya selama persalinan dan persalinan pun lancar. Kenyataannya: bisa saja Anda akan mengalami kesulitan untuk bergerak di tengah proses persalinan, serta mungkin sudah kelelahan dan kehabisan tenaga untuk aktif bergerak.

Metode Aromaterapi dan pijat.
Pijatan pada bahu, leher, wajah, dan punggung bisa meredakan ketegangan otot serta memberi rasa relaks. Sirkulasi darah juga menjadi lancar sehingga nyeri berkurang.  Selain itu dengan mengirup aroma minyak esensial bisa mengurangi ketegangan, terutama pada persalinan tahap awal. Dapat juga untuk mengharumkan ruang persalinan karena dapat memberikan efek menenangkan. Sensasi pijatan pada titik-titik tertentu akan memberikan rasa nyaman dan menghambat impuls rasa sakit ke otak. Ditambah aromaterapi untuk rileks dan akan membuat Anda nyaris tak merasakan sakit selama proses persalinan.
Teorinya: pijatan yang dilakukan oleh suami juga merupakan dukungan mental yang membuat Anda lebih berani dan percaya diri menghadapi proses persalinan. Pijat juga mengurangi rasa sakit pada bagian belakang tubuh, terutama daerah panggul. Kenyataannya: tidak sedikit ibu yang sedang ‘berjuang’ menghadapi kontraksi dan bersiap untuk mengejan bersikap tidak mau disentuh dan enggan berdekatan dengan orang lain. 

Teknik Pengaturan Pernapasan dan Relaksasi.
Disebut juga psikopropilaksis. Metode ini menekankan teknik bernapas yang benar selama kontraksi. Berkonsentrasi pada napas dapat mengalihkan anda dari nyeri, membuat otot-otot relaks serta ketegangan mengendur. Agar piawai melakukannya di saat persalinan, rajinlah menghadiri kelas prenatal. Di sana Anda bisa melatih teknik bernapas yang benar. Ajaklah suami agar bisa membantu Anda selama persalinan nanti. Cara ini dapat dipelajari di kelas prenatal.
Teorinya: napas yang panjang dan pelan akan membantu Anda. Oksigen akan memudahkan bayi “berjuang” melewati jalan lahir. Kenyataannya: teknik napas ini seringkali sulit dilakukan dan terlupakan ketika Anda sedang menghadapi ‘serangan’ kontraksi yang kuat secara berturut-turut dan berlangsung lama.
 
Teknik Akupunktur
Dalam filosofi Cina, rasa sakit dan nyeri terjadi akibat ketidakseimbangan aliran energi dalam tubuh. Keseimbangan itu dikendalikan dengan menusukkan jarum-jarum kecil atau menggunakan tekanan jari tangan ke titik-titik tertentu di tubuh. Banyak wanita hamil yang merasakan manfaatnya untuk mengatasi keluhan selama hamil, seperti mual atau sakit kepala. Metode ini kemudian juga dipakai untuk meringankan nyeri persalinan. Akupunktur memberikan tekanan pada titik-titik tertentu dengan jarum kecil, sedangkan pada shiatsu dilakukan tanpa alat bantu.
Teorinya: teknik ini cukup aman dan tidak memiliki efek samping pada bayi. Kenyataannya: reaksi tiap ibu bisa berbeda, ada yang menjadi rileks dan nyaman, tapi ada juga yang justru merasakan kelelahan karena merasa menjadi lebih bertenaga. Cara ini juga harus dilakukan oleh terapis yang benar-benar ahli dan terpercaya, karena bila penempatan jarum tidak tepat malah akan menambah rasa sakit

Refleksologi
Menekan titik di kaki untuk mengurangi nyeri. Pijatan lembut di kaki juga membuat nyaman.

Metode Hypnobirthing

Hipnotis saat menghadapi persalinan memberi sugesti lewat relaksasi pikiran. Dengan dibimbing terapis hipnotis, Anda bisa mengontrol pikiran, rasa nyeri pun akan hilang. Banyaklah berlatih dengan terapis sebelum Anda memilih metode ini. Bagi yang sudah menguasai metodenya, hipnotis diri sendiri/self hypnosis bisa dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan. Caranya, setelah mata terpejam sejenak, buka mata perlahan-lahan sambil memandang satu titik tepat di atas mata, makin lama kelopak mata makin relaks, berkedip, dan pada hitungan ke-5, mata akan menutup. Pada saat ketiga unsur jiwa (perasaan, kemauan, pikiran) dan raga beristirahat, masukkan pikiran positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Metode relaksasi Hypno-Birthing dapat mengurangi rasa sakit saat melahirkan karena mengajarkan ibu untuk menyatu dengan gerak serta ritme dari tubuh secara alami saat proses persalinan.
” Melalui metode itu, ibu diajarkan membiarkan tubuh dan pikirannya untuk bekerja dan meyakini bahwa tubuh mampu berfungsi sebagai mana mestinya sehingga rasa sakit menghilang.” metode ini mengajarkan ibu untuk menjalankan teknis relaksasi yang alami, sehingga tubuh dapat bekerja dengan seluruh syaraf secara harmonis dan dengan kerja sama penuh, bukannya melawan. ” Metode relaksasi Hypno-Birthing didasarkan pada keyakinan bahwa perempuan dapat mengalami persalinan melalui insting.” Pada proses persalinan. Ketika pikiran dalam keadaan tenang menerima keyakinan bahwa persalinan akan berlangsung secara alami, nyaman dan lancar, ibu akan mengalami seperti apa yang diyakini. Oleh karena itu dengan melakukan relaksasi, visualisasi dan afirmasi rasa nyeri dalam persalinan dapat diminimalkan.
  
Metode Epidural Anesthesi 
Epidural adalah pembiusan untuk mengurangi rasa sakit dengan membuat kebal sementara saraf-saraf di tubuh bagian bawah. Bius epidural akan mematikan rasa pada saraf di tulang belakang yang kemudian menjalar ke perut. Bius lokal dengan dosis rendah akan disuntikkan ke bagian bawah punggung untuk mematikan rasa melalui kateter epidural. Efeknya akan terasa terus hingga beberapa jam. Bius tersebut dapat ditambahkan tiap beberapa jam lewat kateter tersebut. Pereda nyeri akan diberikan bila ibu memasuki fase persalinan aktif, yaitu bila pembukaan lebih dari 5 cm dengan his (kontraksi persalinan) yang adekuat. Epidural harus diberikan secukupnya saja, sehingga pada tahap 2 persalinan (yaitu tahap pengeluaran bayi), pembiusan ini sudah menghilang. Apabila pembiusan ini tidak menghilang pada tahap 2 tersebut, maka proses pengeluaran bayi dapat menjadi lebih lama dan mungkin harus dilakukan episiotomi (pengguntingan vagina agar jalan lahir keluar bayi lebih luas) atau harus dipergunakan alat bantu forseps untuk melahirkan bayi. Metode ini dianggap paling efektif dan tingkat keberhasilannya tinggi.

Dilakukan oleh ahli/dibantu terapis
Jika ingin menggunakan salah satu metode tersebut diatas, Anda harus meminta bantuan terapis/ahli agar semuanya berjalan baik. Hubungi seorang terapis dan cobalah dulu sebelum persalinan. Pastikan juga ia bisa mendampingi Anda selama proses persalinan.
 
 
Untuk mengatasi rasa nyeri saat persalinan ini, coba terapkan tips berikut:
  1. Selama kontraksi, coba ambil posisi seperti merangkak di atas matras. Posisi ini mengurangi tekanan kepala bayi terhadap tulang punggung Anda. Dalam posisi merangkak ini, lurukan tangan dan punggung. Saat kontraksi selesai, taruhlah banyak bantal-bantal untuk menyangga kepala Anda.
  2. Saat kontraksi mulai lagi, singkirkan bantal-bantal tersebut agar Anda dapat kembali dalam posisi merangkak lagi.
  3. Mintalah pasangan Anda memijat punggung bawah, atau mengompres punggung Anda dengan air hangat di antara saat-saat kontraksi. Gunakanlah talk atau vaselin sebagai pelicin saat memijat.
  4. Bergeraklah terus di antara tiap kontraksi. Ini akan membantu Anda untuk mengatasi rasa nyeri saat persalinan. Saat kontraksi, pilihlah posisi yang paling nyaman.
  5. Pertahankan posisi punggung yang tegak, baik saat berdiri, duduk, maupun posisi lainnya. Gunanya agar kepala bayi tetap berada di leher rahim dengan baik, sehingga kontraksi yang terjadi semakin kuat dan efektif.
  6. Berkonsentrasilah pada pernafasan Anda, untuk menenangkan dan mengurangi rasa sakit.
  7. Bernyanyilah atau bersuaralah saat nyeri timbul untuk melepaskan rasa nyeri Anda. Namun, tidak perlu terlalu keras agar tidak membuang energi yang sangat Anda perlukan saat pengeluaran bayi nantinya.
  8. Berkonsentrasilah pada tiap kontraksi. Jangan memikirkan rasa sakit atau ketakutan untuk kontraksi yang berikutnya. Cobalah untuk melihat kontraksi sebagai gelombang yang harus diikuti untuk mencapai saat pengeluaran sang bayi.
  9. Buang air kecil sesering mungkin agar kandung kencing tidak menghalangi saat kontraksi.
  10. Mintalah suami anda untu menemani selama proses persalinan untuk memberikan semangat dan motivasi.
Untuk diketahui, kontraksi otot saat persalinan adalah upaya membantu terbukanya jalan lahir. Karena kontraksi, leher rahim akan menjadi lunak, menipis, dan mendatar, kemudian menarik leher rahim. Saat itulah kepala janin menekan mulut rahim sehingga membuka. Bila ibu sudah terbiasa relaksasi, jalan lahir akan lebih mudah terbuka. Keuntungan lain dari perasaan relaks adalah mencegah kelelahan yang berlebihan saat persalinan.
 
Mengendalikan rasa nyeri tergantung dari faktor-faktor yang memengaruhi. Misal, kecukupan beristirahat sebelum persalinan, asupan makanan; bergizi atau tidak selama kehamilan, lamanya persalinan, posisi bayi dan pengetahuan ibu; bahwa sejak awal ia harus diberi tahu, bahwa rasa nyeri persalinan itu ada. Di atas semuanya adalah kesiapan ibu menghadapi persalinan.  


Proses persalinan merupakan suatu proses yang paling mendebarkan dalam fase kehidupan seorang pasangan tidak hanya bagi calon ibu yang akan melahirkan tetapi juga buat suami dan keluarga. Tapi justru inilah nikmat yang harus disyukuri sebagai seorang wanita karena akan terasa sangat sempurna jika bisa melewati proses ini. Semakin nyaman, relaks dan semakin banyak dukungan dari keluarga terutama suami, ibu bisa mengalihkan rasa sakitnya menjadi perasaan bahagia menghadapi kelahiran buah hati.


Source: Buku "Tanya Jawab Kehamilan" (terjemahan). Dr. Christophe Lees, Dr. Karina Reynolds, dan Graime Mc. Cartan. Prima Media Pustaka, Jakarta, 2003 + Original Konsul dokter

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP