Faedah-Faedah dan Doa Orang Yang Sedang Sakit

>> Minggu, 04 April 2010

 Bismillah, alhamdulilah, washshalatu wassalamu 'ala man laa nabiya ba'dah, Amma ba'du:
          Sesungguhnya sakit merupakan bagian dari cobaan yang mengandung banyak faedah bagi seorang muslim, namun mayoritas manusia tidak mengetahuinya, diantara faedah tersebut adalah sebagai berikut:
1.   Sesungguhnya sakit merupakan penebus berbagai dosa dan menghapuskan segala kesalahan, sehingga sakit menjadi sebagai balasan keburukan dari apa yang dilakukan hamba, lalu dihapus dari catatan amalnya hingga menjadi ringan dari dosa-dosa. Hal itu berdasarkan dalil-dalil yang sangat banyak, di antaranya adalah:
Hadits Jabir bin Abdullah t, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah r bersabda:
" مَا يَمْرَضُ مُؤْمِنٌ وَلاَ مُؤْمِنَةٌ وَلاَ مُسْلِمٌ وَلاَمُسْلِمَةٌ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِذلِكَ خَطَايَاهُ كَمَا تَنْحَطُّ الْوَرَقَةُ مِنَ الشَّجَرِ"
"Tidaklah sakit seorang mukmin, laki-laki dan perempuan, dan tidaklah pula dengan seorang muslim, laki-laki dan perempuan, melainkan Allah I menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan hal itu, sebagaimana bergugurannya dedaunan dari pohon." HR. Ahmad 3/346.

2.   Sesungguhnya sakit akan mengangkat derajat dan menambah kebaikan, dalil-dalil tentang hal itu adalah sebagai berikut:
Hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah r bersabda:
" مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُشَاكُ شَوْكَةٌ فَما فَوْقَهَا إِلاَّ كُتِبَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌُ وَمُحِيَتْ عَنْهُ بهَا خَطِيْئَةٌ "
"Tidak ada seorang muslimpun yang tertusuk duri, atau yang lebih dari itu, melainkan ditulis untuknya satu derajat dan dihapus darinya satu kesalahan" HR. Muslim no. 2572.

3.    Sesungguhnya penyakit merupakan sebab untuk mencapai kedudukan yang tinggi, hal itu diindikasikan oleh hadits Abu Hurairah t, ia berkata: Rasulullah r bersabda:
" إِنَّ الرَّجُلَ لَيَكُوْنَ لَهُ عِنْدَ اللهِ اْلمَنْزِلَةَ فَمَا يَبْلُغُهَا بِعَمَلِهِ فَمَا يَزَالُ اللهٌُ يَبْتَلِيْهِ بَمَا يَكْرَهُ حَتَّى يَبْلُغَهَا "
"Sesungguhnya seseorang akan memperoleh kedudukan di sisi Allah I, ia tidaklah memperolehnya dengan amalan, Allah I senantiasa terus mengujinya dengan sesuatu yang tidak disukainya, hingga ia memperolehnya" HR. al-Hakim dan ia menshahihkannya 1/495.

4.    Sakit merupakan bukti bahwa Allah I menghendaki kebaikan terhadap hamba-Nya:
Hal itu ditunjukkan oleh hadits-hadits yang sangat banyak, diantaranya adalah:
Hadits Shuhaib bin Sinan t, ia berkata: Rasulullah r bersabda:
" عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ, وَلَيْسَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ: إِنْ أَصَابَتْهُ السَّرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ الضَّرَّاءُُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ "
"Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua perkaranya menjadi kebaikan, dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi seorang mukmin: jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan baginya, dan jika ia mendapatkan musibah, ia bersabar, maka itu menjadi kebaikan baginya" HR. Muslim no. 2999.

5.   Sesungguhnya sakit membawa kepada muhasabah (intropeksi diri) dan tidak sakit membuat orang terperdaya:
Hukum ini berdasarkan kebiasaan, pengalaman dan realita. Sesungguhnya apabila seseorang menderita sakit, ia akan kembali kepada Rabb-nya, kembali kepada petunjuk-Nya, dan memulai untuk melakukan intropeksi terhadap dirinya sendiri atas segala kekurangan dalam ketaatan, dan menyesali tenggelamnya dia dalam nafsu syahwat, perbuatan haram serta penyebab-penyebab yang mengarah kepadanya –Allah I Yang Paling Mengetahui-:
a.    Sesungguhnya sakit membuat hamba merasakan akan dekatnya ajal dan kematian.
b.   Bisa jadi karena rasa sakit yang diderita orang yang sakit membuatnya mengadu kepada Allah I.
c.    Dan bisa jadi pula karena sesungguhnya sakit itu mematahkan nafsu syahwat, maka jadilah keinginan hamba saat sakit adalah kesembuhan darinya.
         
6.    Sesungguhnya sakit menjadi penyebab kembalinya hamba kepada Rabb-Nya:
Bagian ini merupakan pelengkap bagian sebelumnya, cobaan merupakan penyebab kembalinya hamba kepada Rabb mereka, yaitu pada saat Dia I menghendaki kebaikan terhadap mereka. Karena inilah, Allah I berfirman:
 [ وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَى أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُم بِالْبَأْسَآءِ وَالضَرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ ]
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri" (QS. Al-An'aam: 42)

7.    Tetapnya amal ibadah orang yang sakit, selama sakit menghalanginya darinya:
Banyak sekali hadits dari Rasulullah r yang menunjukkan bahwa amal ibadah orang yang sakit akan tetap dicatat, selama sakit itu menghalanginya dari beramal, yang kalau bukan karena sakit tentu ia tetap mengamalkannya, hal ini dijelaskan oleh hadits Abu Musa t, ia berkata: Rasulullah r bersabda:
" إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ مِثْلُ مَاكَانَ يَعْمَلُ مُقِيْمًا صَحِيْحًا "
"Apabila seorang hamba sakit atau melakukan perjalanan (safar), niscaya ditulis untuknya seperti amalan orang yang muqim (tidak bepergian) lagi sehat." HR. al-Bukhari no. 2996.

8.    Sesungguhnya sakit merupakan penyebab masuk surga dan selamat dari neraka:
Adapun keadaan sakit menjadi penyebab selamat dari neraka, sebagaimana yang disebutkan bahwa demam adalah bagian (jatah) orang yang beriman dari neraka, hal itu ditunjukkan oleh hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, sesungguhnya Nabi r bersabda:
" اَلْحُمَّى حَظُّ كُلِّ مُؤْمِنٍ مِنَ النَّارِ "
"Demam adalah bagian setiap mukmin dari neraka"
Adapun sakit menjadi penyebab masuk surga, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits bahwa orang yang kehilangan penglihatannya, lalu ia bersabar, niscaya Allah I menggantikan surga kepadanya. Demikian pula perempuan yang terkena penyakit ayan, Nabi r mengabarkan kepadanya bahwa jika ia bersabar, maka untuknya surga.
Dalil-dalil ini, dalam persoalan sakit demam dan ayan menunjukkan bahwa keduanya menjadi penyebab masuk surga.
            Berbagai macam penyakit menjadi penebus berbagai macam kesalahan dan menambah kebaikan, dan keduanya menjadi penyebab masuk surga, karena sakit itu meringankan kesalahan hamba dalam timbangan dan menambah daun timbangan kebaikan.
            Ditambah lagi, sesungguhnya sakit termasuk musibah yang tidak disukai hamba, Nabi  bersabda:
" حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ "
"Surga diliputi dengan segala yang dibenci dan neraka diliputi dengan nafsu syahwat" HR. al-Bukhari no. 6487 dan Muslim no. 2822.

9.    Sesungguhnya sakit itu memperbaiki hati:
Al-'Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: (Hati dan ruh mengambil manfaat dengan penyakit dan penderitaan, yang tidak bisa dirasakan kecuali oleh orang yang memiliki kehidupan, sehingga kesehatan hati dan ruh digantungkan atas penderitaan badan dan tekanannya) (Syifa`ul 'alil 524).
           
10.  Sesungguhnya sakit mengingatkan hamba terhadap nikmat kesehatan:
Terkadang seseorang akan terlena dengan kesehatan dalam waktu yang panjang, sehingga ia melupakan bertafakkur tentang kebesaran nikmat ini dan lalai dari bersyukur kepada Allah I. Maka ia dicoba dengan sakit, sehingga mengenal kadar yang besar tersebut, karena sakit membuatnya tidak bisa memperoleh kepentingan agama dan dunia, karena itulah, Nabi r bersabda:
" نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَاْلفَرَاغُ "
"Dua nikmat yang membuat manusia banyak terperdaya olehnya: nikmat sehat dan waktu luang" (HR. al-Bukhari no.6412)
Terkadang manusia mendapat kesempatan, akan tetapi ia tidak bisa memanfaatkannya karena disibukkan oleh sakitnya. Nikmat adalah kesempatan yang tidak sempurna kecuali disertai oleh adanya kesehatan. Maka akan diperoleh rasa bersyukur terhadap kesehatan yang disebabkan oleh ingatan pada saat sakit karena besarnya kenikmatan tersebut.

11.   Sesungguhnya sakit itu mengingatkan hamba terhadap kondisi saudara-saudaranya yang sakit:
Di saat sehat, seorang hamba terkadang mendapatkan penderitaan saudara-saudaranya yang sakit, baik penderitaan itu bersifat badaniyah, yang membuat penderita merintih, atau bersifat kejiwaan seperti rasa takut dari sakit dan akibatnya, ataupun penderitaan yang meliputi orang yang sakit dari keluarganya, lalu mereka terpengaruh karena sakitnya, terutama apabila penyakit yang diderita menyebabkannya berhenti bekerja, dan tidak ada pemasukan untuk keluarga serta anak-anaknya kecuali dari pekerjaannya saja, sehingga orang yang sakit menderita tekanan jiwa karena istri dan anak-anaknya yang mengelilingi, juga karena kurangnya pemasukan disertai penderitaan penyakit beserta dampaknya.

12.   Sakit membuat hamba mendapatkan teman-teman baru:
Apabila orang yang sakit terbaring di tempat tidur putih, maka sesungguhnya ia akan mengenal sesama saudara-saudaranya yang sakit, sama saja yang berada bersamanya dalam satu kamar atau dalam satu bagian, di tempat mereka shalat bersama yaitu mushalla dan saling mengenal satu sama lain. Hal ini akan membuat dia memperoleh teman-teman baru yang mendoakannya dan diapun mendoakan mereka, terkadang hubungan bisa terus berlangsung dalam waktu yang lama hingga setelah sakit, dan diantara penyebab dikabulkannya doa adalah doa orang yang sedang sakit.
            Alangkah besarnya nikmat seorang hamba jika dapat memperoleh banyak teman yang sakit, lalu mereka memohon kepada Allah SWT dengan berdoa untuknya dan menyebutnya dengan kebaikan, karena ia telah memberikan kebaikan kepada mereka. Siapakah dari kaum muslimin yang tidak menginginkan doa dari sesama saudaranya, terutama jika orang-orang yang berdoa itu adalah yang sangat dekat untuk dikabul doanya?
            Aku memohon kepada Allah SWT agar menyembuhkan kaum muslimin yang sakit, memperbaiki hati dan perbuatan mereka, sesungguhnya Dia Maha mendengar lagi Maha Mengabulkan.
            Segala puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam, dan semoga rahmat Allah SWT, kesejahteraan, dan berkah-Nya selalu tercurah kepada hamba dan Rasul-Nya Muhammad, keluarganya serta para sahabatnya sekalian.

Kumpulan Doa Orang yang sedang Sakit :

Doa kesehatan diri
Allaahumma ‘aafinii fii badanii, Allaahumma ‘aafinii fi sam’I, Allaahumma
‘aafinii fii bashari. Allaahumma innii ‘auudzubika minal kufri wal faqri.
Allaahumma innii ‘auudzubika min ‘azaabil qabri. Laa ilaaha illaa anta.

Artinya :
“Ya Allah, sembuhkanlah badanku. Ya Allah, sembuhkanlah pendengaranku. Ya
Allah, sembuhkanlah penglihatanku. Ya Allah, sesungguhnya aku berllindung
kepadaMu dari kekafiran dan kefakiran. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu
dari sisa kubur. Tiada Tuhan selain Engkau”

(H.R. Abu Daud dan Al Hakim)

Doa sakit badan
Bismillaah (3x)
A ‘uudzu billaahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadiru. Wa a’uudzu
bi’izzatillaahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadiru (7x)

Artinya :
“Dengan nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari
keburukan yang aku rasakan dan kutakuti. Dan aku berlindung dengan kekuatan
kekuasaan Allah dari kejelekan yang aku rasakan dan kuatirkan”

(H.R. Muslim dan Malik)

Doa Nabi Ayyub A.S

Innii massaniidhdhurru wa anta arhamurraahimin, wa annii
massaniisysyaithaanu bi nushbin wa ‘adzaabin

Artinya :
“(Ya Allah), sesungguhnya penyakit telah menimpaku, sedangkan Engkau adalah
Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. (Ya Allah), sesungguhnya setan
telah menggangguku dengan kepayahan dan siksaan”

(Q.S Al Anbiya’, 21:83 dan Shaad, 38:41)

Doa luka atau penyakit bernanah
Bismillaahi turbatu ardhina biriiqati ba’dhiinaa yasyfi saqiimunaa biidzni
rabbinaa

Artinya :
“Dengan nama Allah, dengan debu-debu tanah (yang kami ambil ini) dan kain
pembersih luka yang kami miliki, sembuh penyakit kami ini dengan izin Tuhan
kami”

(H.R. Muslim)

Doa penyakit demam
Bismillaahil kabiir, na’uudzu billaahil ‘azhim min syarri kulli ‘irqin
naa’arin wa min syarri harrinaar

Artinya :
“Dengan nama Allah Yang Maha Besar, kami berlindung kepada Allah Yang Maha
Agung dari kejahatan seluruh urat yang kecapaian dan dari kejahatan api
neraka yang sangat panas”

(H.R. Hakim)

Doa ketika sakit bengkak
Allaahumma mushaghghiral kabiir wa mukabbirashshaghiir, maabi
 
Artinya :
“Ya Allah yang mengecilkan segala yang besar dan membesarkan segala yang
kecil, kecilkanlah apa yang ada padaku ini”

(H.R. Al Hakim)

Doa mohon kondisi sehat
Yaa Hayyun yaa Qayyun birahmatika istaghiitsu, ashlih lii sya’nii kullahu wa
laa takilnii ilaa nafsi tharfata ‘ainii wa laa ilaa ahadin minan naas

Artinya :
“Wahai Dzat yang Maha Hidup dan Maha Kekal, hanya dengan kasihMu aku
bermohon pertolongan. Sehatkanlah seluruh kondisiku, jangan Engkau biarkan
mata ini menangis, dan jangan Engkau biarkan aku bergantung kepada siapapun”

(H.R. Ath Tabrani)

Doa setelah operasi
Allaahumma ighfir lanaa warhamnaa wardha ‘annaa wataqabbal minnaa wa
adkhilnaal jannata wa najjinaa minan naar wa ashlih lanaa sya’nanaa kullahu

Artinya :
“Ya Allah, ampunilah kami, sayangilah kami, ridhailah kami, terimalah kami,
dan masukkanlah kami ke dalam surgaMu. Selamatkan kami dari api neraka dan
perbaikilah seluruh kondisi tubuh kami”

(H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah)

Doa meminum obat
Bismillaahi asysyaafi, bismillaahi al kaafii, bismillaahi al mu’aafi.
Bismillaahi alladzii laa yadhurru ma’asmihi syaiun fii al ardhi wa laa fii
as samaai wa huwa as samii’ul ‘aliim

Artinya :
“Dengan nama Allah Yang Maha Menyembuhkan, dengan nama Allah Yang Maha
Mencukupi, dan dengan nama Allah Yang Maha Memaafkan. Dengan nama Allah yang
tidak akan memberi mudharat sedikitpun, baik yang di bumi maupun yang di
langit. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Doa penyakit mata
Allaahumma matti’nii bi basharii waj’alhul waaritsa minnii wa arinii fil
‘aduwwi tsa’rii wan-shurnii ‘alaa man zhalamanii

Artinya:
“Ya Allah, berilah aku kenyamanan dengan penglihatanku ini dan jadikanlah
hal serupa kepada ahli warisku. Berikanlah pembalasan kepada orang yang
memusuhiku dan menangkanlah aku atas orang yang berbuat zhalim”

(H.R. Al Hakim)

Doa mengatasi kemandulan
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Rabbi laa tadzarnii fardan wa anta
khairul-waaritsiin

Artinya :
Dengan nama allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Wahai Tuhanku,
janganlah Engkau biarkan aku sendirian dan Engkau adalah sebaik-baik
pewaris”

(Q.S. Al Anbiyaa’ 21:89)
 
         Source: Dar ibnu Khuzaimah+ Konsul dokter

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP