Mengenal Lebih Dekat Kanker Payudara

>> Jumat, 09 April 2010

Boleh dibilang, penyakit yang paling menakutkan bagi kaum wanita adalah kanker payudara. Risiko kehilangan payudara, bahkan kematian, sudah terlintas di benak bila mendengar penyakit itu. Mengapa? Karena, di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak pada wanita dan 70 persennya ditemukan dalam stadium tinggi.

Apa bedanya kanker payudara dengan tumor payudara? Tumor, yang secara umum berarti benjolan, terdiri dari dua jenis, yaitu jinak dan ganas. Yang ganas inilah yang lebih popular dengan sebutan kanker. Tumor jinak terdiri dari dua sifat, yaitu padat atau berisi cairan (kista).

Kista payudara ditemukan pada 95% wanita berusia di atas 35 tahun, yang terjadi akibat perubahan keseimbangan hormon yang dihasilkan indung telur. Ukuran kista bisa membesar, ada yang terasa nyeri, dan ada pula yang tidak. Untuk menemukannya, dapat dilakukan melalui pemeriksaan USG (ultrasonografi).

Tumor yang bersifat padat biasanya berbentuk bulat atau lonjong, berbatas jelas, yang bisa digerakkan karena tidak melekat pada jaringan sekitarnya. Tumor ini sering ditemukan pada gadis atau ibu berusia muda.

Ingin tahu siapa saja yang berisiko terkena kanker payudara? Para ilmuwan menyebutkan bahwa mereka yang memiliki karakteristik, kebiasaan, dan gaya hidup tertentu lebih berisiko terkena kanker payudara. Yaitu:
  1. Wanita yang memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga.
  2. Wanita yang menikah tapi tak punya anak.
  3. Wanita yang punya anak tapi tak pernah menyusui anaknya.
  4. Wanita yang hamil pertama kali di atas usia 35 tahun.
  5. Wanita yang mendapat haid pertama kali di bawah usia 12 tahun.
  6. Wanita yang menopause di atas usia 50 tahun.
  7. Wanita yang melakukan terapi sulih hormon (HRT) setelah menopause.
Selain itu, ada dua faktor lain yang meningkatkan risiko, yaitu pola makan (mengkonsumsi lemak secara berlebihan, terutama lemak hewani), dan adanya kelainan pada payudara.

Tapi, jangan langsung cemas, ada 3 hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi faktor risiko, antara lain memperbaiki gaya hidup dan mendeteksi penyakit dalam stadium dini. Para ahli menganjurkan agar kaum wanita melakukan deteksi dini seperti pemeriksaan sendiri, pemeriksaan oleh dokter, dan pemeriksaan mamografi atau USGpayudara setiap tahun. 

source: Petti Lubis, VIVAnews.com

2 komentar:

Anonim 21 Juli 2010 pukul 13.16  

gimana cara kita menhilangkan kista payudara pada wanita degan usia 26 tahun yg memiliki kista di kedua payudaranya,dan sering kali terasa mual dan nyeri di payudara

Konsultasi Dokter 26 Juli 2010 pukul 23.52  

Kista payudara biasanya tidak perlu penanganan khusus, kecuali ukurannya besar dan menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman. Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri adalah mengisap cairan kista dengan jarum. Tindakan ini biasanya dibantu oleh hasil USG untuk menentukan di mana letak kista.

Tindakan operasi jarang dilakukan kecuali dalam keadaan tertentu. Jika cairan tersebut mengandung darah, berwarna cokelat atau keruh, atau kembali terkumpul dalam waktu 12 minggu setelah cairan diambil, seluruh kista harus dibuang melalui jalan pembedahan karena kemungkinan bisa terjadi keganasan pada dinding kista.

untuk info lebih lengkap silahkan klik link berikut ini http://halodokterku.blogspot.com/2010/07/informasi-penyakit-kista-payudara.html

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP