Wanita Emosional Cenderung Punya Banyak Anak
>> Rabu, 16 Juni 2010
Studi Universitas Sheffield mengungkap bahwa tingkat kesuburan wanita dan laki-laki dipengaruhi sifat dan kepribadiannya. Dengan kata lain, prediksi jumlah keturunan bisa dilakukan lewat kepribadiannya.
Dalam studi tersebut, peneliti menemukan bahwa wanita emosional dan laki-laki dengan kepribadian terbuka memiliki kemampuan reproduksi tinggi. Mereka cenderung memiliki banyak anak.
Dalam studi tersebut, peneliti menemukan bahwa wanita emosional dan laki-laki dengan kepribadian terbuka memiliki kemampuan reproduksi tinggi. Mereka cenderung memiliki banyak anak.
Para peneliti mengumpulkan data dari empat desa di pedalaman Senegal. Mereka menganalisa hubungan antara kepribadian setiap pasangan rumah tangga dan jumlah serta kesehatan keturunannya. Analisa dilakukan dengan parameter lima sifat dasar manusia.
Studi menyimpulkan, wanita yang memiliki tingkat emosional tinggi seperti mudah cemas, depresi, dan murung, memiliki anak 12 persen lebih banyak dibandingkan mereka yang memiliki emosi stabil. Kondisi ini banyak ditemui di kalangan keluarga dengan status sosial tinggi.
Sementara pria yang memiliki kepribadian ekstrovert atau suka bergaul dengan lingkungan sosial memiliki kemampuan menghasilkan keturunan 14 persen lebih tinggi daripada mereka yang memiliki kepribadian tertutup.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kepribadian seseorang bisa dijadikan acuan untuk memprediksi jumlah keturunannya," kata Dr Virpi Lummaa dari Universitas Sheffield.
Studi menyimpulkan, wanita yang memiliki tingkat emosional tinggi seperti mudah cemas, depresi, dan murung, memiliki anak 12 persen lebih banyak dibandingkan mereka yang memiliki emosi stabil. Kondisi ini banyak ditemui di kalangan keluarga dengan status sosial tinggi.
Sementara pria yang memiliki kepribadian ekstrovert atau suka bergaul dengan lingkungan sosial memiliki kemampuan menghasilkan keturunan 14 persen lebih tinggi daripada mereka yang memiliki kepribadian tertutup.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kepribadian seseorang bisa dijadikan acuan untuk memprediksi jumlah keturunannya," kata Dr Virpi Lummaa dari Universitas Sheffield.
Dalam penelitian ini, ia berkolaborasi dengan Dr Alexandra Alvergne dari Departemen Antropologi Universitas College London, dan Markus Jokela dari Universitas Helsinki, Finlandia.
Source: vivanews.com
1 komentar:
untuk menghindari itu bagaimana?
Posting Komentar