Ariel "Peterpan" Menderita Kelainan Seksual ?
>> Jumat, 11 Juni 2010
Dr Boyke Dian Nugraha SpOG menilai, pria dalam rekaman video mesum yaitu ariel peterpan itu mengalami penyimpangan seksual kategori scopophilia. Scopophilia berasal dari kata scopos, yang berarti melihat, dan phillia yang bermakna kesenangan. Scopophilia berarti kesenangan untuk menyaksikan.
Kesenangan untuk melihat itu bukan semata karena ada obyek yang menarik untuk disaksikan, melainkan lebih karena ada kenikmatan seksual (sexual pleasure) ketika subyek menyaksikan obyek yang dimaksud.
Kesenangan untuk melihat itu bukan semata karena ada obyek yang menarik untuk disaksikan, melainkan lebih karena ada kenikmatan seksual (sexual pleasure) ketika subyek menyaksikan obyek yang dimaksud.
“Dari adegan yang saya lihat, pria yang katanya mirip Ariel ini mengalami kelainan seksual scopophilia, di mana seseorang akan mendapatkan kepuasaan apabila melihat dan merekam atau memotret adegan dirinya saat berhubungan seksual dengan pasangannya. Ini kelainan dan merupakan penyimpangan seksual,” kata Boyke saat dihubungi Warta Kota semalam.
Sedangkan dari pihak perempuannya, kata Boyke, mereka mengalami sexual addict. “Dalam adegan yang ada, mereka (pelaku perempuan) terlihat menikmati adegan ranjang yang mereka lakukan walaupun oleh pasangannya adegan tersebut direkam,” jelas Boyke.
Melihat adegan-adegan ranjang yang dilakukan pria mirip Ariel tersebut, Boyke mengaku salut. “Gayanya oke banget. Sepertinya sudah terbiasa. Bisa dilihat beragam gaya dan posisi hubungan intim yang dilakukan. Mulai dari gaya misionary (gaya lazimnya), doggy style, dan women on top. Mungkin karena kemahirannya inilah yang akhirnya membuat perempuan jadi suka,” katanya.
Meski demikian, Boyke menyayangkan perilaku seksual pria itu, apalagi melakukan hubungan intim secara tidak aman. “Pria itu saat berhubungan tidak menggunakan kondom,” ujarnya.
Apakah pria itu memakai obat kuat? Boyke menduga, ya. Sebab, melihat adegan-adegan seks yang dipertontonkan, si pria itu terlihat mahir dan layaknya seperti syuting blue film (film porno).
“Setahu saya di Barat sana kalau main film porno kebanyakan memakai obat kuat. Melihat variasi-variasi adegan seksual yang dilakukan perlu tenaga ekstra,” ucap Boyke. Perilaku seksual seperti ini, kata Boyke, bisa disebabkan beberapa hal, misalnya trauma masa kecil atau memang kecanduan menonton VCD porno.
Ada pendapat lain yang mengatakan Ariel mengidap masalah psikologis yang disebut exhibionism atau dalam bahasa sederhananya yaitu gejala seseorang yang selalu ingin tampil secara berlebihan. Namun ini semua memang masih menunggu kejelasan dari 2 video berdurasi cukup panjang dan menjadi yang telah menjadi konsumsi banyak orang tersebut.
Diwaktu yang berbeda dr. Boyke juga mengatakan Pria mirip Ariel yang muncul dalam video porno diduga memiliki kelainan seks voyeurism. Jika benar pria di video itu Ariel, ia tidak perlu sampai harus direhabilitasi untuk menyembuhkan kelainannya itu.
"Tidak harus masuk pusat rehabilitasi. Paling penting sebaiknya ada yang mendampingi dia, keluarga atau sahabat, untuk menghadapi publik dan menjelaskan apa yang terjadi," .
"Tidak harus masuk pusat rehabilitasi. Paling penting sebaiknya ada yang mendampingi dia, keluarga atau sahabat, untuk menghadapi publik dan menjelaskan apa yang terjadi," .
Source: Berbagai sumber + Konsul Dokter
0 komentar:
Posting Komentar