Tips Membuat Bayi Anda Tertidur Lelap

>> Senin, 03 Mei 2010


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBzH5sghsFn8zjClW7roXvku-aoWJ71bnTMP75cKgCcvApT_6tT56REAHpBllvrUIyfGsqClkPltEcRKEecpM_-cgNbzINBhcVYRjLS_0oxZWs-s-zomEckQdUT0QeHODjs8utMzfCK1UG/s200/bayi+tidur+nyenyak.jpgBayi menghabiskan belasan jam per hari untuk tidur. Bahkan bayi yang baru lahir bisa menghabiskan waktu sekitar 16-18 jam per hari untuk tidur. Dengan bertambahnya umur, waktu tidurnya pun berkurang. Bayi usia setahun menghabiskan waktu antara 14-16 jam. Kualitas tidur bayi tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tapi juga sikapnya keesokan hari.
Tidur ringan atau tidur REM (rapid eye movement) merupakan kondisi tidur dengan ciri-ciri, antara lain napas tidak teratur, tubuh cenderung tegang, dan bola mata bergerak-gerak di bawah kelopak mata. Sebagian besar bayi normal tidur dalam keadaan REM. Sebaliknya, tidur nyenyak atau non-REM ditandai dengan keadaan sangat santai, relaks, berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan napas yang teratur, dan hampir tidak bermimpi. Sulit membangunkan bayi dalam fase tidur ini. Berikut beberapa tips agar si buah hati terlelap tidur.


1. Berikan makanan dan minuman yang cukup.

Banyak bayi sulit tidur atau sering terbangun dari tidurnya karena merasa belum kenyang. Karena itu, penuhi kebutuhan makanan dan minuman bayi sebelum tidur. Jika kebutuhan fisiknya dipenuhi, si kecil tidak lagi sering terbangun di tengah malam. Yang perlu diperhatikan, ditinjau dari kesehatan gigi, kebiasaan memberikan susu di malam hari sebaiknya dihentikan setelah gigi bayi muncul (sekitar usia 6 bulan setelah masa ASI eksklusif). Sebagai gantinya, berikan air putih jika ia haus atau tenangkan bayi agar tidur kembali.

2. Kenakan baju yang tepat.

Pilihlah baju untuk tidur yang nyaman. Sesuaikan ukurannya dengan tubuh bayi. Jangan terlalu besar, tapi juga jangan terlalu kecil sehingga tidak membuatnya sesak. Pilih baju tidur yang bahannya lembut. Baju tidur yang nyaman membantu bayi terlelap semalaman.

3. Bersihkan badan.

Tubuh lengket karena keringat dan kotor sehabis makan dan bermain gampang membuat kulit bayi gatal-gatal. Karena itu, seka tubuh bayi dengan kain lap basah sebelum tidur. Kalau perlu, sapukan bedak ke lipatan kulitnya dan oleskan minyak telon di perut dan punggungnya. Cara itu bisa membuat bayi nyaman dan cepat tertidur.

4. Atur kamar dan ruang tidur.

Atur suasana kamar sehingga nyaman untuk tidur. Pengaturan kamar ini meliputi pengaturan tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu, dan juga keadaan boksnya. Anda bisa meletakkan boks di dalam kamar tidur, di samping ranjang orangtua atau di kamar tersendiri. Masing-masing pilihan ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Jika bayi sering gelisah dan terbangun dari tidur, ganjal sisi tubuhnya dengan bantal kecil atau buntalan selimut (bisa juga handuk lembut) sehingga bayi merasa ada yang menjaganya. Hindarkan juga suara bising yang membuatnya mudah terjaga. Jangan gunakan pewangi ruangan dan antinyamuk yang bisa membuatnya sesak. Nyamuk memang sering membuat bayi tidak nyenyak tidur. Gunakan kelambu untuk melindungi bayi dari serangan nyamuk.

5. Cat dinding.

Pilih cat dinding dengan warna lembut. Warna cat yang gelap bisa membuat anak takut. Bila ingin memasang gambar, pilih gambar yang indah atau menyenangkan seperti pemandangan atau gambar kartun kesukaan si kecil. Tak perlu memasang gambar yang bisa mebuat anak berfantasi yang menakutkan.

6. Buang air sebelum tidur.

Celana basah dan kotor bisa mengganggu tidur bayi. Karena itu, usahakan agar bayi buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK) sebelum tidur. Memang hal ini tidak lantas menjadi jaminan bahwa bayi tidak BAB dan BAK pada malam hari karena sering atau tidaknya bayi buang air dipengaruhi juga oleh asupan minuman dan makanan, juga beragam faktor lain. Tapi setidaknya bayi terbiasa mangatur jam biologisnya, termasuk untuk BAB dan BAK. Nah, agar bayi bisa tetap "kering", jangan memberinya susu jika ia bangun malam hari. Kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan ke atas sebaiknya dipenuhi pada pagi hingga 1-2 jam sebelum tidur malam.

7. Mendongeng.

Dongeng dapat membuat bayi cepat terlelap. Pilihlah buku dongeng yang lucu, menarik, dan singkat. Bacakan secara lembut dan berulang-ulang. Tapi Anda harus ingat baik-baik bahwa tidak semua bayi bisa menikmati cerita. Efektivitas cara ini juga sangat tergantung pada kemampuan orangtua mendongeng. Jika bayi kelihatan tidak tertarik pada cerita yang Anda baca, jangan dipaksakan. Ganti dengan buku yang gambarnya lebih menarik, tidak terlalu banyak detail, atau cari cara lain yang lebih efektif.

8. Bernyanyilah dan bisikan kata-kata mesra.

Lengkapi dongeng dengan nyanyian "Nina Bobo" atau lagu lain sejenisnya yang mampu menenangkan bayi. Begitu juga kata-kata penuh rasa sayang. Ucapkan kata-kata itu dengan lembut dan sayup-sayup di telinganya. Semua itu bisa membuat bayi tenang. Ulangi kata-kata tersebut setiap kali meletakkan bayi di tempat tidur. Ketenangan merupakan kunci bayi tidur pulas.

9. Musik pengantar tidur.

Musik yang indah akan membuai bayi dengan cepat. Apalagi jika si ibu sudah terbiasa memperdengarkan musik sejak bayi masih berada di dalam rahimnya. Beberapa bayi berhasil ditenangkan dengan cara-cara ini. Karena itu, tak ada salahnya Anda mencoba cara ini. Ingat baik-baik, musik juga memberikan efek terapi yang dapat merangsang perkembangan otak bayi.

10. Pola hidup teratur dan hindari stres.

Rutinitas yang dilakukan bayi sejak bangun tidur hingga menjelang tidur kembali (mandi, makan, main, buang air, membersihkan gigi dan sebagainya) membantunya menemukan ritme kehidupan. Ritme teratur membuat bayi mampu melakukan antisipasi terhadap situasi sehingga dengan bagitu ia dapat memperoleh kestabilan emosi. Kestabilan ini sangat mempengaruhi kualitas tidur bayi.

11. Menggelitik kaki Bayi Anda

Dibilang repot, kata Asril Aminullah, sebetulnya tidak juga. "Asal orangtua pandai mengatur pola tidurnya, tak jadi masalah. Misal, kebutuhan tidur bayi 16 jam. Nah, sepanjang pagi dan siang, jangan biarkan si kecil tidur lebih dari 8 jam. Bangunkan dan ajak ia bermain. Kita harus ganggu terus si bayi agar bangun. Gelitik tapak kakinya hingga ia terjaga. Bila perlu, bawa ia keluar dan terkena sinar matahari."

Mulanya, lanjut Asril Aminullah, mungkin sulit. Tapi lama kelamaan, pola akan terbentuk. Dengan tak bisa lelapnya si kecil tidur di pagi dan siang hari, "Ia akan 'membayar' kekurangan tidurnya itu di malam hari. Alhasil, waktu tidur malamnya jadi panjang."

Mengganggu agar bayi terjaga, tak perlu dilakukan tiap jam sekali. Jika ia sudah tidur 3-4 jam, baru diganggu. Juga jangan karena merasa kasihan atau tak tega membangunkan si kecil yang sedang terlelap tidur. "Kalau tak tega, bisa-bisa di malam hari orangtua yang dibangunkan anaknya," seloroh Asril.

12. Hindarilah botol

Yang perlu diperhatikan, lanjut Asril Aminullah, tak perlu setiap bayi terbangun, ibu memberi ASI. Sebab, belum tentu si kecil bangun karena lapar. "Bisa saja karena popoknya basah, digigit nyamuk, atau karena memang sudah waktunya bangun."

Pada malam hari di atas pukul 21.00, ibu juga tak perlu memberi ASI lagi. "Asal sebelum tidur sudah diberi cukup ASI. Toh, siang hari bayi juga sudah banyak melek hingga ia perlu tidur panjang di malam hari. Biasanya, ia akan terbangun jam 03.00 dini hari. Dengan demikian, ibu punya cukup banyak waktu untuk tidur sebelum diganggu kembali oleh si kecil," tutur Asril.

Kalau toh harus memberi ASI, secara bertahap kurangi jumlahnya. Hanya sekadar untuk membuat ia kembali tertidur saja. Atau, biarkan bapak menggantikan peran ibu untuk menyuapi ASI pada si kecil. Misalnya ibu sebelum tidur sudah menyiapkan ASI di kulkas dan si kecil disuapi pakai sendok. "Jangan pakai botol karena bisa merusak selera anak. Anak akan jadi lebih menyukai botol daripada puting ibunya. Akibatnya, produksi ASI ibunya pun akan berkurang karena jarang dirangsang oleh bayi," jelas Asril.

13. Tidurlah Bersama Sang Buah Hati

Haruskah si kecil tidur bersama orangtuanya? Pada dasarnya bayi bisa tidur di mana saja. Memang, orangtua biasanya memilih tidur sekamar dengan bayinya karena alasan rasa aman dan praktis. "Jadi, bila tengah malam si kecil terbangun, orangtua bisa langsung menanganinya." Selain itu, orangtua juga merasa lebih dekat secara batin jika sekamar dengan bayinya.

Bagaimana dengan pendapat tidur terpisah justru baik untuk melatih kemandirian anak? "Ah, itu, kan, karena orangtuanya tak mau terganggu privasinya. Bayi, kan, merem terus, belum bisa dilatih mandiri," ujar Asril. Apa pun, lanjutnya, pilihan tetap di tangan orangtua. "Bisa juga, kan, diambil jalan tengah. Saat tidur di siang atau sore hari, ia bisa ditidurkan di kamar orangtua dan malam hari di kamarnya sendiri," katanya.

14. Menarik Sprei Tempat tidur
  • Yang justru perlu diperhatikan orangtua adalah keamanan tempat tidur bayi. Antara lain:Sebaiknya tempat tidur mempunyai dinding tertutup dan tak diletakkan di tempat yang mudah terkena tiupan angin.
  • Pilih tempat tidur yang agak keras dan rata. Jangan terlalu lembut yang bisa menenggelamkan kepala bayi sehingga bila bayi berbalik, hidungnya tertutup kasur. Selain itu, kasur yang rata dan agak kencang bagus untuk pembentukan otot-otot dan tulang belakangnya.
  • Seprei harus ditarik kencang di bawah kasur, sehingga tak mudah kusut kala bayi bergerak-gerak. Dikhawatirkan lipatan seprei bisa menutupi hidungnya kala ia tidur miring atau tengkurap.
  • Jika menggunakan bantal, perhatikan letaknya, jangan sampai menutupi hidungnya.
  • Selimut jangan terlalu tebal. Hawa yang terlalu panas malah membuat bayi sulit bernapas.
  • Jagalah temperatur kamar agar tetap hangat. Jangan terlalu panas dan terlalu dingin. Jika udara dingin, selimuti bayi.
15. Mengajarkan Membedakan Siang Dan Malam

Namanya juga baru lahir, tentu saja bayi belum bisa membedakan antara siang dan malam. Jadilah ia bangun kapan saja ia mau dan merasa perlu. Jika ingin si kecil tak banyak terbangun di waktu malam, berikut adalah cara-cara yang bisa Anda terapkan pada si buah hati:
  • Bedakan tidur siang dengan malam. Di siang hari tidurkan ia di mana saja. Tapi di malam hari, baringkan ia hanya di kamarnya atau kamar Anda. 
  • Jangan biarkan ia tidur lebih dari 4 jam di siang hari. 
  • Beri rangsangan lebih banyak ketika ia bangun di siang hari. Entah itu dengan bernyanyi, bercakap-cakap atau memijatnya. Tapi jika ia terbangun di malam hari, suasana harus cukup tenang. Usahakan agar lampu kamar tak terlalu terang dan susui si kecil tanpa mengajaknya bercakap-cakap.

source: okezone.com+konsul dokter

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP