Tips mengatasi Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
>> Kamis, 19 Agustus 2010
Hipotensi adalah kebalikan dari hipertensi (tekanan darah tinggi), hipotensi merupakan kondisi tekanan darah yang tidak normal karena terlalu rendah. Seeorang dikatakan bertekanan darah rendah bila tensinya kurang dari 90/60 mmHg.
Hipotensi biasanya baru menjadi perhatian bila sudah menimbulkan gejala atau gangguan yang berarti. Seperti, merasa pusing lalu jatuh, atau bahkan sampai pingsan,mual, muntah, sesak,dll.
Hipotensi biasanya baru menjadi perhatian bila sudah menimbulkan gejala atau gangguan yang berarti. Seperti, merasa pusing lalu jatuh, atau bahkan sampai pingsan,mual, muntah, sesak,dll.
Yang jadi masalahnya, mengobati hipotensi lebih sulit dibandingkan menangani hipertensi. Sebab, obat hipertensi yang sudah banyak dijual di pasaran. Sedangkan, obat untuk mengatasi tekanan darah rendah, nyaris tidak ada obatnya.
Apa pemicunya?
Apa pemicunya?
- Dehidrasi karena kurang minum, demam, diare hebat dan muntah.
- Mengonsumsi obat tekanan darah tinggi, obat jantung, antidepresi, obat disfungsi ereksi, atau obat untuk parkinson. Penggunaan obat diuretik secara berlebihan, misalnya pil pelangsing.
- Mengalami anemia, infeksi berat, gangguan jantung, gangguan sistem saraf pusat, gangguan endokrin (termasuk hipotiroid, hipertiroid, diabetes, dan kadar gula darah rendah).
- Terlalu lama terpapar udara panas, kehamilan, terlalu lama berbaring karena sakit, usia makin tua.
- Kekurangan gizi dan gizi buruk adalah penyebab tekanan darah rendah. Kurangnya cukup kalori, protein, vitamin B dan C adalah alasan utama.
- Emosi yang tidak stabil.
Bagaimana cara mengatasinya ?
- Pada prinsipnya tekanan darah rendah tidak memerlukan pengobatan. Bila anda merasakan gejala, segeralah berbaring dan biasakan mengubah posisi duduk ke berdiri secara perlahan.
- Berlawanan dengan pengidap hipertensi, penderita tekanan darah rendah justru dianjurkan menambah konsumsi garam dapur, termasuk makanan asin bergaram. Disarankan total asupan garam sehari diperkirakan setara dengan 10-20 gram (1-2 sendok makan).
- Tekanan darah rendah juga dapat diatasi dengan mengkonsumsi kopi, bayam, cabe, coklat, lada, hati ayam kampung/sapi/kambing, susu, mentega, keju dan jahe merah. Sebaliknya hindari makanan yang pahit, asam, dan ketimun.
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
- Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis untuk melancarkan peredaran darah.
- Cukupi asupan protein bersama dengan vitamin B dan C duntuk memperbaiki kondisi anda.
Mungkin jutru suatu kemujuraan bahwa Anda memiliki tekanan darah rendah. Dalam satu kesimpulan hasil penelitian dikatakan bahwa pemilik tekanan darah rendah memiliki harapan hidup lebih tinggi daripada orang-orang yang tekanan darahnya normal. Berbeda dari tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah dapat dikatakan tidak perlu pengobatan. Dokter hanya akan memberikan obat-obatan peningkat tekanan darah jika gejala-gejala tekanan darah rendah sudah sangat mengganggu kegiatan Anda sehari-hari.
Walaupun relatif tidak berbahaya, Robert di Binaco, M.D., dari Washington Adventist Hospital di Massachussets, AS, mengingatkan seyogjanya penderita tekanan darah rendah waspada. Dengan bertambahnya usia, tekanan darah rendah cenderung menjadi temporer, yang disebut hipotensi ortostatik. Misalnya, ketika turun dari tempat tidur sekonyong-konyong mau pingsan, tiba-tiba merasa lemah, ruangan seakan berputar, atau pandangan menjadi gelap. Jika Anda mengalami hal ini, apalagi kalau sering, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Source: Majalah Nirmala + Petti Lubis
Blog Editor: dr. Wahyu Triasmara
0 komentar:
Posting Komentar