Kampanye Keselamatan Berkendara (Safety Riding Campaign)
>> Selasa, 01 Mei 2012
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dijalan raya berbanding lurus dengan meningkatnya angka kejadian kecelakaan lalu lintas dijalan raya. Pengalaman kami bekerja di sebuah rumah sakit yang notabene di kota kecil saja hampir setiap hari menemui kasus kecelakaan yang menimpa baik anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Namun kebanyakan korban yg kami temui adalah usia-usia remaja.
Saat ini untuk mendapatkan sepeda motor adalah perkara yg sangat mudah hanya dengan membayar uang muka berkisar antara 200-500 ribu orang sdh bs membawa pulang sepeda motor kerumahnya. Itulah salah satu alasan kenapa pertambahan kendaraan bermotor sangat pesat. Bahkan kami sempat menanyakan pd beberapa sales penjualan sepeda motor, dikota kecil kami ini saja setiap bulan pertambahannya mencapai 1000 unit makanya tak heran jika kepadatan lalu lintas meningkat angka kecelakaan jg ikut melonjak.
Memang hak setiap orang untuk memiliki kendaraan, namun hak orang lain juga untuk mendapatkan kenyamanan dan rasa aman dijalan. Tata tertib dalam berlalu lintas sangat diperlukan guna mengatur para pengguna kendaraan bermotor. Namun jeleknya sudah dibikin tata tertib untuk kebaikan kita nyata-nyatanya msh banyak pelanggaran dimana-mana yg pd akhirnya berakibat fatal dan merugikan pengguna jalan yang itu sendiri.
Beberapa pelanggaran yang seringkali dilakukan penggiuna jalan terutama anak-anak remaja yang kami amati diantaranya:
1. Kebut-kebutan dijalan
2. Tidak mengenakan helm kepala
3. Main handphone saat berkendara
4. Menggunakan headset saat berkendara
5. Tidak memasang spion
6. Menerobos lampu merah
7. Bonceng lbh dari 2 penumpang orang dewasa
8. Berjajar/berkonvoi dijalan sehingga menutupi jalan
9. Mengganti ukuran ban motor mereka menjadi lebih kecil
10. Tidak memasang perlengkapan lampu motor dengan baik.
Itulah beberapa perilaku pengguna sepeda motor yang membuat penulis merasa miris karena bukan hanya nyawa mereka yang menjadi korban namun pengguna jalan lain juga terancam keselamatannya.
Masa-masa remaja memang masanya seorang anak untuk berekspresi, namun bukan ekspresi yang kebablasan yg kita harapakan. Perlunya pengawasan dari orang tua dan guru mereka disekolah agar dapat mengarahkannya dengan benar sehingga perilaku mereka dijalan raya jg lbh tertib dan sopan.
Selain itu ada baiknya perlu diadakan sosialisaasi yang berkesinambungan bekerjasama dengan pihak keluarga, sekolah dan kepolisian untuk mengkampanyekan keselamatan berkendara dijalan raya di sekolah-sekolah agar angka kematian dan kecelakaan dijalan raya dapat ditekan dan berkurang.
Masa depan mereka masih panjang, masa depan mereka adalah harapan orang tua jadi sudah selayaknya kita perhatikan dan perjuangkan. Safety Riding campaign....
Penulis: dr. Wahyu Triasmara
Saat ini untuk mendapatkan sepeda motor adalah perkara yg sangat mudah hanya dengan membayar uang muka berkisar antara 200-500 ribu orang sdh bs membawa pulang sepeda motor kerumahnya. Itulah salah satu alasan kenapa pertambahan kendaraan bermotor sangat pesat. Bahkan kami sempat menanyakan pd beberapa sales penjualan sepeda motor, dikota kecil kami ini saja setiap bulan pertambahannya mencapai 1000 unit makanya tak heran jika kepadatan lalu lintas meningkat angka kecelakaan jg ikut melonjak.
Memang hak setiap orang untuk memiliki kendaraan, namun hak orang lain juga untuk mendapatkan kenyamanan dan rasa aman dijalan. Tata tertib dalam berlalu lintas sangat diperlukan guna mengatur para pengguna kendaraan bermotor. Namun jeleknya sudah dibikin tata tertib untuk kebaikan kita nyata-nyatanya msh banyak pelanggaran dimana-mana yg pd akhirnya berakibat fatal dan merugikan pengguna jalan yang itu sendiri.
Beberapa pelanggaran yang seringkali dilakukan penggiuna jalan terutama anak-anak remaja yang kami amati diantaranya:
1. Kebut-kebutan dijalan
2. Tidak mengenakan helm kepala
3. Main handphone saat berkendara
4. Menggunakan headset saat berkendara
5. Tidak memasang spion
6. Menerobos lampu merah
7. Bonceng lbh dari 2 penumpang orang dewasa
8. Berjajar/berkonvoi dijalan sehingga menutupi jalan
9. Mengganti ukuran ban motor mereka menjadi lebih kecil
10. Tidak memasang perlengkapan lampu motor dengan baik.
Itulah beberapa perilaku pengguna sepeda motor yang membuat penulis merasa miris karena bukan hanya nyawa mereka yang menjadi korban namun pengguna jalan lain juga terancam keselamatannya.
Masa-masa remaja memang masanya seorang anak untuk berekspresi, namun bukan ekspresi yang kebablasan yg kita harapakan. Perlunya pengawasan dari orang tua dan guru mereka disekolah agar dapat mengarahkannya dengan benar sehingga perilaku mereka dijalan raya jg lbh tertib dan sopan.
Selain itu ada baiknya perlu diadakan sosialisaasi yang berkesinambungan bekerjasama dengan pihak keluarga, sekolah dan kepolisian untuk mengkampanyekan keselamatan berkendara dijalan raya di sekolah-sekolah agar angka kematian dan kecelakaan dijalan raya dapat ditekan dan berkurang.
Masa depan mereka masih panjang, masa depan mereka adalah harapan orang tua jadi sudah selayaknya kita perhatikan dan perjuangkan. Safety Riding campaign....
Penulis: dr. Wahyu Triasmara
Mohon cantumkan link berikut ini jika anda ingin memuat tulisan dr. Wahyu Triasmara kedalam blog anda. Terima kasih...
1 komentar:
mungkin dia disuruh ibunya beli bawang merah ke pasar, sedangkan dia sedang ada urusan penting dengan kawannya, jadinya sambil nyelam minum air.
memang para pengendara kendaraan di indonesia ini banyak yang mahir-mahir jadi tidak usah kaget bila menemukan hal-hal yang membahayakan dalam mengemudi kendaraan. dan sudah terbukti banyak terjadi kecelakaan.
Posting Komentar