Kenali Pradiabetes untuk Mencegah Diabetes
>> Kamis, 12 Mei 2011
Sebelum seseorang menderita kencing manis atau diabetes melitus (DM) tip
e II, hampir selalu melewati keadaan yang disebut PRADIABETES. PRADIABETES adalah jika KADAR GULA DARAH seseorang lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dapat didiagnosis diabetes.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa selama pradiabetes telah terjadi kerusakan di tubuh, terutama jantung dan sistem peredaran darah. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa jika kadar gula darah dapat dikontrol selama pradiabetes, maka kejadian DM tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat.
Terdapat dua macam pemeriksaaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami pradiabetes, yaitu Gula Darah Puasa (GDP) dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Seseorang yang akan melakukan pemeriksaan GDP, perlu puasa pada malam harinya. Pada pemeriksaan GDP, gula darah diukur pada pagi harinya sebelum makan. Pada pemeriksaan TTGO gula darah diukur setelah puasa dan kemudian dua jam setelah mengonsumsi minuman tinggi gula.
Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut, kadar gula darah akan dicek untuk melihat apakah seseorang memiliki metabolisme normal, pradiabetes, atau diabetes. Jika kadar GDP abnormal maka disebut sebagai gula darah puasa terganggu. Sedangkan jika hasil TTGO abnormal maka disebut sebagai toleransi glukosa terganggu. Seseorang disebut sebagai pradiabetes jika kadar GDP mencapai 100 mg/dl s/d <126 mg/dl atau hasil TTGO 140 mg/dl s/d <200 mg/dl.
Siapa Saja yang Perlu Melakukan Pemeriksaan?
Orang dengan pradiabetes sering kali tidak merasakan gejala diabetes. Oleh karena itu, apabila usia Anda sudah mencapai usia 45 tahun atau lebih dan memiliki berat badan berlebih, sebaiknya melakukan pemeriksaan gula darah untuk deteksi awal pradiabetes.
Orang dengan pradiabetes sering kali tidak merasakan gejala diabetes. Oleh karena itu, apabila usia Anda sudah mencapai usia 45 tahun atau lebih dan memiliki berat badan berlebih, sebaiknya melakukan pemeriksaan gula darah untuk deteksi awal pradiabetes.
Pada orang dewasa berusia kurang dari 45 tahun dan berat badan berlebih, dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan pradiabetes jika Anda memiliki faktor risiko lain untuk diabetes atau pradiabetes, misalnya anda mempunyai keturunan orangtua yang kena kencing manis. Jika kadar gula darah Anda normal, pemeriksaan dapat dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Bagaimana Mencegah Pradiabetes Menjadi Diabetes?
Penelitian yang dilakukan Program Pencegahan Diabetes menyatakan bahwa sekitar 11% orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi DM tipe 2 rata-rata setelah tiga tahun. Penelitian lain menyatakan bahwa banyak orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi diabetes setelah sepuluh tahun. Selain itu, orang dengan pradiabetes memiliki risiko penyakit jantung 1,5 kali lipat lebih besar daripada orang normal. Meskipun demikian, pradiabetes merupakan suatu keadaan yang dapat ditata laksana.
Penelitian yang dilakukan Program Pencegahan Diabetes menyatakan bahwa sekitar 11% orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi DM tipe 2 rata-rata setelah tiga tahun. Penelitian lain menyatakan bahwa banyak orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi diabetes setelah sepuluh tahun. Selain itu, orang dengan pradiabetes memiliki risiko penyakit jantung 1,5 kali lipat lebih besar daripada orang normal. Meskipun demikian, pradiabetes merupakan suatu keadaan yang dapat ditata laksana.
Seseorang dengan pradiabetes dapat dicegah untuk menjadi DM tipe 2 dengan mengubah diet dan meningkatkan aktivitas fisik. Diet dan aktivitas fisik bahkan lebih baik daripada penggunaan obat dalam memperlambat perkembangan pradiabetes menjadi diabetes.
Perkembangan pradiabetes menjadi diabetes dapat diturunkan sebanyak 58% dengan melakukan aktivitas fisik sedang setiap hari selama 30 menit dan menurunkan berat badan sebanyak 5-10%. Salah satu aktivitas fisik sedang yang mudah mudah dilakukan adalah berjalan.
Dengan mengubah gaya hidup atau lifestyle, kadar gula darah yang meningkat pada sebagian orang dengan pradiabetes dapat kembali normal. Mengingat risiko penyakit jantung yang lebih besar pada orang dengan pradiabetes, maka faktor risiko penyakit jantung yang lain juga perlu diperhatikan seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar