Pornografi Belum Sepenuhnya Hilang Dari Dunia Maya
>> Kamis, 12 September 2013
Maaf untuk kompasiana, sekedar saran dan masukkan semoga menjadikan kompasiana semakin dicintai oleh kompasianer seluruh Indonesia. Sebagai pemerhati anak, saya cukup sedih ketika melihat belakangan kompasiana dipenuhi oleh berbagai iklan, sementara kontent berita kompasiana sebenarnya sebagian besar boleh dibilang hasil karya sobat kompasianer.
Saya berusaha memahami dan memandangnya wajar ini sebagai bisnis dan industri tekhnologi informasi. Saya juga maklum karena tentunya membutuhkan dana besar agar kompasiana dapat terus bertahan, sehingga hasil iklan diperlukan untuk membuat kompasiana terus eksis menyapa kami warga kompasiana.
Tidak menjadi persoalan ketika banyaknya iklan menghiasi wajah kompasiana saat ini. Namun tentu saja dalam format iklan maupun segala sesuatu yang ditampilkan dalam kompasiana sebagai portal informasi warga yang bisa diakses oleh siapa saja dari anak-anak, wanita hingga orang tua ada baiknya memperhatikan norma-norma kesopanan dan kesusilaan. Setelah sebelumnya saya ingin membuat tulisan di kompasiana yang isinya mengkritisi beberapa situs publik yang cukup terkenal namun berisikan link-link pertautan games/judi yang terkesan dilegalkan. Namun belum jadi saya menulis berita tersebut, justru saya dikejutkan dengan munculnya iklan di kompasiana yang membuat saya sedikit kecewa.
Pertanyaan dalam judul tulisan saya diatas karena saya merasa cukup risih ketika melihat belakangan ada iklan yang mempertontonkan ‘aurat” wanita yang bisa dinilai terlalu vulgar terutama bagi anak-anak. jujur saya belum / sama sekali tidak berkeinginan untuk mengKlik tautan tersebut sehingga saya juga tidak tahu apa yang berada didalam situs iklan “chat” itu. Tapi yang saya soroti tentang cara pemasangan dan penyampaian iklan dimana letaknya berada pada banner utama yang cukup mudah dilihat oleh para pembaca. Tampilan gambar seronok mungkin akan mengundang orang untuk cepat-cepat menuju situs tersebut, walaupun situs tersbut bukan penyedia kontent pornografi. Namun dari banner yang dipasang menurut pemahaman saya justru sudah mengarah pada pornografi.
Kenapa saya bertanya apakah kompasiana memang hanya cocok untuk diakses oleh orang yang berusia diatas 20 tahun? kenapa 20 tahun? karena dianggap usia 20 tahun adalah usia yang matang seseorang untuk kehidupan seks. Sementara dibawah usia 20 tahun saya kira belum saatnya untuk mengakses hal-hal yang berbau pornografi semacam itu. Walaupun kenyataanya dilapangan saat ini seks sudah dianggap biasa dan bukan merupakan hal yang tabu bagi mereka para remja. Namun jika bukan kita yang memulai untuk memberikan contoh atau edukasi yang baik perihal masalah seksologi lalu siapa lagi? apa lagi kompasiana berisi orang-orang yang kreatif dan berpendidikan tentunya tidak ingin melihat generasi muda kita mengalami degradasi moral ketika melihat hal-hal yang dapat membangkitkan gairah dan hawa nafsu tersebut.
Sekali lagi saya mohon maaf pada apa bila tulisan saya ini menyinggung perasaan anda. Namun begitu cintanya saya pada kompasiana sehingga ingin banyak orang (termasuk anak-anak) bisa mengakses dan mendapatkan informasi dari tulisan-tulisan menarik sahabat kompasianer. Itulah alasan yang membuat saya beranikan diri untuk melakukan kritik pada tim kompasiana. Semoga ini bisa dijadikan periksa sehingga kedepan kompasiana hanya menayangkan iklan atau link tautan dengan gambar yang lebih sopan dan tidak terlalu vulgar. Sekedar saran, saya malah setuju jika dalam tautan iklan live chat tersebut diisi dengan foto para peserta “miss world yang mengenakan pakaian adat asli indonesia” :)
Jaya selalu kompasiana! teruslah cerdaskan bangsa!
NB: ralat ternyata bukan kompasiana yang menayangkan iklan tersebut, melainkan PC saya yang terkena AD ON sehingga setiap membuka situs tertentu muncul gambar iklan tersebut. Mohon maaf tim kompasiana.
0 komentar:
Posting Komentar