Demam Gigitan tikus
>> Selasa, 15 Maret 2011
Deskripsi
Demam gigitan tikus adalah penyakit langka yang disebarkan oleh hewan pengerat yang terinfeksi. Demam gigitan tikus dapat disebabkan oleh bakteri, Actinobacillus muris (sebelumnya disebut Streptobacillus moniliformis) dan Spirillum minus. Sebagian besar kasus demam gigitan tikus terjadi di Jepang, yang disebut sodoku. Penyakit ini juga terjadi di Africa, Australia, Eropa, Amerika Utara dan Selatan.
Demam gigitan tikus adalah penyakit langka yang disebarkan oleh hewan pengerat yang terinfeksi. Demam gigitan tikus dapat disebabkan oleh bakteri, Actinobacillus muris (sebelumnya disebut Streptobacillus moniliformis) dan Spirillum minus. Sebagian besar kasus demam gigitan tikus terjadi di Jepang, yang disebut sodoku. Penyakit ini juga terjadi di Africa, Australia, Eropa, Amerika Utara dan Selatan.
Banyak orang mendapat demam gigitan tikus melalui kontak dengan air kencing atau cairan dari mulut, mata, atau hidung hewan yang terkena. Hal ini paling sering terjadi walaupun sesuap, namun beberapa kasus dapat terjadi hanya melalui kontak dengan cairan ini.
Sumber infeksi biasanya tikus. Binatang lain yang dapat menyebabkan infeksi termasuk tupai, musang, dan tikus.
Gejala
* Menggigil
* Demam
* Sakit Kepala
* Nyeri otot
* Luka terbuka di tempat gigitan di sodoku
* Ruam-mungkin merah/ungu plak di sodoku
* Bengkak, merah, dan nyeri sendi (biasanya tidak terlihat di sodoku)
Perawatan
Demam gigitan tikus biasanya diobati dengan terapi antibiotik. Perawat medis akan meresepkan penisilin atau tetrasiklin selama 7-14 hari.
Sumber infeksi biasanya tikus. Binatang lain yang dapat menyebabkan infeksi termasuk tupai, musang, dan tikus.
Gejala
* Menggigil
* Demam
* Sakit Kepala
* Nyeri otot
* Luka terbuka di tempat gigitan di sodoku
* Ruam-mungkin merah/ungu plak di sodoku
* Bengkak, merah, dan nyeri sendi (biasanya tidak terlihat di sodoku)
Perawatan
Demam gigitan tikus biasanya diobati dengan terapi antibiotik. Perawat medis akan meresepkan penisilin atau tetrasiklin selama 7-14 hari.
Source: medlineplus dan UMM.
blog editor: dr. wahyu triasmara
0 komentar:
Posting Komentar