Sumber Radiasi di Sekitar Kita
>> Kamis, 28 Juli 2011
Berbagai sumber radiasi bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Meski bukan dalam dosis yang mematikan, kontak dengan sumber-sumber radiasi tersebut sebaiknya dibatasi karena dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.
Dikutip dari Time, manusia hanya akan mati jika terkena radiasi dengan intensitas di atas 1 juta milirem. Namun setiap 10.000 milirem bisa meningkatkan risiko kanker hingga 1 persen.
Menurut US Departement of Energy, rata-rata orang Amerika terpapar radiasi dengan intensitas 370 milirem tiap tahun. Angka ini bisa bervariasi pada tiap individu tergantung lokasi tempat tinggal dan gaya hidup yang bersangkutan.
Sementara sumber-sumber radiasi yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
Rokok Tanpa ada radiasi sekalipun, rokok sudah memiliki segalanya untuk menyebabkan kanker. Berbagai senyawa yang terkandung dalam rokok merupakan karsinogen atau pemicu kanker misalnya arsen, benzen, dan hidrogen sianida.
Risiko kanker makin meningkat karena rokok juga merupakan sumber radiasi karena mengandung molekul polonium dan timbal radioaktif. Molekul-molekul tersebut memancarkan radiasi hingga 1.300 milirem pertahun pada perokok yang rutin mengonsumsi 1,5 bungkus dalam sehari.
Penyinaran medis Intensitas radiasi pada penyinaran medis bervariasi tergantung jenisnya. Sinar-X untuk memeriksa persendian misalnya, hanya menghasilkan radiasi yang sangat kecil yakni sekitar 10 milirem.
Namun penyinaran organ dalam seperti pada kolonografi mampu menghasilkan radiasi hingga 10.000 milirem, cukup untuk menaikkan risiko kanker hingga 1 persen. Risiko ini tentunya harus diambil jika ada kemungkinan menderita kanker usus dan ada anjuran dari dokter untuk melakukan prosedur tersebut.
Perjalanan udara Perjalanan jauh dengan menempuh jalur udara akan memberikan paparan radiasi meski dalam intensitas kecil. Tiap menempuh jarak 4.890 mil atau sekitar 7.870 km, radiasi yang dihasilkan hanya sekitar 6 milirem.
Namun itu belum termasuk radiasi yang diperoleh di pos pemeriksaan keamanan bandar udara yang intensitasnya berkisar antara 10 milirem. Jika dalam sekali penerbangan harus menjalani 2 kali pemeriksaan, maka total radiasi yang didapatkan adalah 26 milirem.
Menonton televisi Di atas usia 2 tahun, rata-rata orang menghabiskan waktu 4,5 jam di depan televisi. Kebiasaan ini juga memberikan paparan radiasi meski sangat kecil, yakni sekitar 1 milirem yang dihasilkan dari penghantaran arus listrik.
Tinggal di dataran tinggi Lokasi tempat tinggal mempengaruhi besarnya paparan radiasi, karena perbedaan lapisan udara. Di dataran tinggi, sinar ultraviolet yang lebih tinggi memberikan selisih radiasi sekitar 26 milirem lebih tinggi dibanding tinggal di dataran rendah.
Telepon genggam Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh telepon genggam jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mesin sinar-X misalnya. Namun ini tidak mengurangi bahayanya, mengingat perangkat ini sangat sering digunakan.
Terlebih karena digunakan di sekitar kepala, para ahli mengkhawatirkan radiasi tersebut akan terakumulasi dan menyebabkan kanker otak. Risiko pada otak bayi dan anak-anak lebih tinggi, karena sel-sel otak sedang berada dalam masa pertumbuhan.
Sementara sumber-sumber radiasi yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
Rokok Tanpa ada radiasi sekalipun, rokok sudah memiliki segalanya untuk menyebabkan kanker. Berbagai senyawa yang terkandung dalam rokok merupakan karsinogen atau pemicu kanker misalnya arsen, benzen, dan hidrogen sianida.
Risiko kanker makin meningkat karena rokok juga merupakan sumber radiasi karena mengandung molekul polonium dan timbal radioaktif. Molekul-molekul tersebut memancarkan radiasi hingga 1.300 milirem pertahun pada perokok yang rutin mengonsumsi 1,5 bungkus dalam sehari.
Penyinaran medis Intensitas radiasi pada penyinaran medis bervariasi tergantung jenisnya. Sinar-X untuk memeriksa persendian misalnya, hanya menghasilkan radiasi yang sangat kecil yakni sekitar 10 milirem.
Namun penyinaran organ dalam seperti pada kolonografi mampu menghasilkan radiasi hingga 10.000 milirem, cukup untuk menaikkan risiko kanker hingga 1 persen. Risiko ini tentunya harus diambil jika ada kemungkinan menderita kanker usus dan ada anjuran dari dokter untuk melakukan prosedur tersebut.
Perjalanan udara Perjalanan jauh dengan menempuh jalur udara akan memberikan paparan radiasi meski dalam intensitas kecil. Tiap menempuh jarak 4.890 mil atau sekitar 7.870 km, radiasi yang dihasilkan hanya sekitar 6 milirem.
Namun itu belum termasuk radiasi yang diperoleh di pos pemeriksaan keamanan bandar udara yang intensitasnya berkisar antara 10 milirem. Jika dalam sekali penerbangan harus menjalani 2 kali pemeriksaan, maka total radiasi yang didapatkan adalah 26 milirem.
Menonton televisi Di atas usia 2 tahun, rata-rata orang menghabiskan waktu 4,5 jam di depan televisi. Kebiasaan ini juga memberikan paparan radiasi meski sangat kecil, yakni sekitar 1 milirem yang dihasilkan dari penghantaran arus listrik.
Tinggal di dataran tinggi Lokasi tempat tinggal mempengaruhi besarnya paparan radiasi, karena perbedaan lapisan udara. Di dataran tinggi, sinar ultraviolet yang lebih tinggi memberikan selisih radiasi sekitar 26 milirem lebih tinggi dibanding tinggal di dataran rendah.
Telepon genggam Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh telepon genggam jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mesin sinar-X misalnya. Namun ini tidak mengurangi bahayanya, mengingat perangkat ini sangat sering digunakan.
Terlebih karena digunakan di sekitar kepala, para ahli mengkhawatirkan radiasi tersebut akan terakumulasi dan menyebabkan kanker otak. Risiko pada otak bayi dan anak-anak lebih tinggi, karena sel-sel otak sedang berada dalam masa pertumbuhan.
Source: detik health
blog editor: dr. wahyu triasmara
0 komentar:
Posting Komentar