Asma Selama Kehamilan
>> Jumat, 10 Desember 2010
Asal hati-hati dan asmanya terkontrol, kehamilan dapat berjalan dengan baik baik bagi ibu maupun janin.
Pasokan oksigen yang kurang bisa berdampak negatif bagi perkembangan janin. Itu sebabnya, calon bunda yang mengidap asma sebaiknya mengontrol penyakitnya selama hamil, agar kondisi kesehatan diri dan janinnya tetap terjaga.
Pasokan oksigen yang kurang bisa berdampak negatif bagi perkembangan janin. Itu sebabnya, calon bunda yang mengidap asma sebaiknya mengontrol penyakitnya selama hamil, agar kondisi kesehatan diri dan janinnya tetap terjaga.
Pengaruhnya pada janin. Asma adalah gangguan pada saluran pernapasan yang disebabkan penyempitan pada otot polos dan pembengkakan selaput lendir saluran pernapasan, disertai dengan produksi lendir yang berlebihan. Gejala yang muncul bervariasi, mulai dari bersin-bersin ringan, sesak napas ringan, sampai penyempitan saluran pernapasan berat yang berakhir dengan kegagalan napas (kematian).
Ibu hamil yang asmanya kambuh, terutama yang berat dan tidak terkontrol, akan mengalami sesak napas. Kondisi ini menyebabkan pasokan oksigen berkurang. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menimbulkan gangguan pada janin berupa:
Ibu hamil yang asmanya kambuh, terutama yang berat dan tidak terkontrol, akan mengalami sesak napas. Kondisi ini menyebabkan pasokan oksigen berkurang. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menimbulkan gangguan pada janin berupa:
- Suplai oksigen ke sel-sel janin tidak mencukupi (neonatal hypoxia).
- Pertumbuhan janin terhambat.
- Lahir prematur.
- Bayi lahir dengan berat badan rendah.
- Janin meninggal mendadak.
Harus dikontrol. Nah, untuk mencegah risiko timbulnya gangguan pada janin, ibu hamil yang mengidap asma harus mengontrol penyakitnya tersebut dengan baik. Dalam hal ini, peran dokter yang merawatnya juga tidak kecil. Jangan lupa pula, peran penting lingkungan.
- Ibu hamil
- Jaga kesehatan, fisik maupun mental.
- Hindari pencetus timbulnya serangan asma.
- Periksakan kehamilan secara teratur.
- Kunjungi dokter sejak awal untuk pengobatan asma.
- Bila kehamilan semakin besar, lakukan latihan pernapasan untuk mengurangi rasa sesak, selain juga untuk persiapan persalinan.
- Dokter kandungan
- Membantu memantau penyakit asma ibu hamil (bekerja sama dengan dokter spesialis paru).
- Menjaga kesehatan ibu dan janin.
- Memberikan informasi seputar hubungan antara asma dan kehamilan, termasuk upaya memperkecil risiko yang mungkin timbul.
- Faktor lingkungan. Kambuhnya penyakit asma dapat disebabkan banyak hal, antara lain infeksi, polusi udara atau asap rokok, udara dingin/panas, stres, dan zat alergen (pemicu alergi seperti debu rumah, kutu, bulu hewan, dan sebagainya). Karena itu, salah satu upaya untuk mengontrol asma selama masa kehamilan adalah menghindari semua hal yang dapat memicu asma kambuh, yakni dengan:
- Jaga kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal.
- Biasakan cuci tangan untuk meminimalkan terjadinya infeksi akibat virus, seperti flu.
- Lapisi bantal dan guling dengan sarung yang cukup tebal agar debunya tidak beterbangan.
source: ayahbunda.co.id
0 komentar:
Posting Komentar